Menurut Hasto, Jokowi ingin menekankan bahwa sebagai pemenang pilpres, ia tidak akan berlaku sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya. "Ya lamun siro sekti ojo mateni itu artinya mengandung pesan-pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi. Bagaimanapun juga kekuasaan tidak boleh dipakai untuk menindas," kata Hasto.
Dia kemudian menguraikan satu per satu makna dari falsafah tersebut. Lamun siro sekti ojo mateni artinya adalah meskipun kamu sakti atau kuat jangan suka menjatuhkan. Maknanya, jika seseorang memiliki sebuah kepandaian dan pengetahuan maka harus didedikasikan penggunaannya pada ajaran Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Lamun siro pinter ojo minteri – meskipun kamu pintar jangan sok pintar” Catatan kecil dari saya, “Mateni” secara harfiah adalah ‘membunuh’ – sengaja Pak De Jokowi … @jokowi: “Lamun siro sekti, ojo mateni Lamun siro banter, ojo ndhisiki Lamun siro pinter, ojo minteri” Jakarta, law-justice.co - Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik.Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua. Terbaru Jokowi menuliskan 'Lamun siro sekti, ojo mateni' di akun media sosialnya, mulai dari Twitter, Facebook hingga Instagram, Sabtu (20/7/2019) lalu. Pepatah Jawa itu ditampilkan dalam sebuah gambar bergerak berlatar belakang warna cokelat yang menunjukkan adanya tokoh pewayangan sedang memberikan padi ke sosok petani. Lamun sira pinter ojo minteri.
"Kalau di Jawa ada, 'Lamun Siro Sekti Ojo Mateni: Meskipun kamu sakti meskipun kamu kuat jangan suka Lamun siro sekti, ojo mateni Lamun siro banter, ojo ndhisiki Lamun siro pinter, ojo minteri Filosofi jawa yg di katakan bpk presiden Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni Post date 12/08/2019 Oleh: Eko Sulistyo, Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Dimuat di halaman Opini Harian Kompas, Senin, 12 Agustus 2019 Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa “Lamun siro sekti, ojo mateni” yang diunggah Presiden Jokowi di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram, sempat viral dan menjadi perbincangan publik. Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh pewayangan Gatot Kaca yang sedang berbicara dan memberi padi kepada rakyatnya, seperti memberi pesan pada kita semua. Menurut Hasto, Jokowi ingin menekankan bahwa sebagai pemenang pilpres, ia tidak akan berlaku sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya. "Ya lamun siro sekti ojo mateni itu artinya mengandung pesan-pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi. Bagaimanapun juga kekuasaan tidak boleh dipakai untuk menindas," kata Hasto. Jokowi mengartikan 'lamun sira sekti, aja mateni' sebagai 'meskipun kuat, jangan suka menjatuhkan'.
Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun Cuitan tersebut sudah dilihat sebanyal 450 ribu dan disukai sebanyak 37 ribu pengguna Twitter. Dalam cuitan itu disertai keterangan berbahasa Jawa, yakni “Lamun siro sekti ojo mateni.
#shortsJokowi "Lamun Sira Sekti, Ojo Mateni"-----LINK DOWNLOAD: https://drive.google.com/file/d/1AMJteQ_l77tsY1a6eDCTKjDbUakm3lF
"Kita beruntung punya presiden dengan semangat itu," katanya. “Lamun siro sekti, ojo mateni.
”Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni” Artikel Opini · 12 Agustus 2019 02:25 WIB Tiba-tiba kalimat berbahasa Jawa lamun siro sekti ojo mateni yang diunggah Presiden Joko Widodo di media sosial pribadinya Twitter dan Instagram viral dan menjadi perbincangan publik Unggahan yang diberi ilustrasi huruf Jawa dan tokoh…
Pertama lamun sira sekti, ojo mateni yang berarti meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.
Lamun sira banter, ojo ndhisiki. Lamun sira pinter, ojo minteri.” This translates to mean: “Though you are strong do not strike down others. Though you are fast do not outrun them. Even though you are smart do not feel you are the smartest.”
“Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan,” ucap Jokowi.
Hyresavtal blankett gratis
Lamun sira sekti, ojo mateni.
Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar,” lanjutnya. Dari cerpen itu, Gus Mus seolah mengajak para hadirin untuk mengingat kembali ajaran Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus.
Veteranpoolen stockholm omdöme
outlook västerås kommun
wsp byggprojektering kalmar
registerutdrag skatteverket f-skatt
gulermak sverige
dante al
tencent stock
6 Apr 2018 Yakni, yen sira landep aja natoni, yen sira banter aja nglancangi, yen sira mandi aja mateni (Jika engkau tajam jangan menyakiti, Jika engkau
Though you are fast do not outrun them. Even though you are smart do not feel you are the smartest.” “Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan,” ucap Jokowi.
6 Apr 2011 Salah satunya, dalam bahasa Jawa, adalah: Yen sira landep aja natoni. Yen sira banter aja nglancangi. Yen sira mandi aja mateni.
Terbaru Jokowi menuliskan 'Lamun siro sekti, ojo mateni' di akun media sosialnya, mulai dari Twitter, Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni . Somehow the above Javanese proverb becomes viral recently, it was mentioned during an interview by one of Indonesia local TV Station with Indonesian most popular leader, President Joko Widodo. “Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni” which literally means: despite having power, one must not harm others. Tiga Falsafah Jawa yang Jadi Pegangan Hidup Presiden Joko Widodo, Sekti Ojo Mateni Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga falsafah Jawa yang dijadikannya pegangan dalam kehidupannya. 1. Lamun Sira Landep Ning Ojo Natoni: Jika Merasa Pintar, Janganlah Melukai.
2009-06-09 “Lamun siro sekti, ojo mateni. Meskipun kamu kuat, jangan suka menjatuhkan,” kata Jokowi. Alih-alih digambarkan sebagai ksatria gagah di dalam pertempuran, dalam akun Instagram Jokowi, Gatotkaca justru dimunculkan mengulurkan seutas padi kepada seorang laki-laki rakyat jelata. Lamun siro pinter ojo minteri,".